Tuesday, January 31, 2012

Konsepsi PLTS yang lebih Optimal


1. PLTS dengan Sistem Penyimpanan Energi Garam Mendidih(Molten salt) 
Perusahaan SolarReserve dalam usaha mengatasi permasalahan penyerapan energi matahari yang berhenti di malam hari dengan menggunakan teknologi yang dapat menyimpan energi panas cahaya matahari di dalam larutan garam mendidih. Proyek pertama SolarReserve akan menghasilkan listrik 500 MW (dapat menyediakan listrik sekitar 400 ribu rumah), setara dengan kapasitas pembangkit listrik berbahan bakar batubara, tapi tidak menghasilkan gas rumah kaca.
Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga surya lain, teknologi milik SolarReserve dapat menghasilkan listrik saat langit mendung, bahkan malam hari. Dalam 10 hingga 15 tahun ke depan, SolarReserve merencanakan membangun 10 pembangkit listrik jenis ini.
Pembangkit listrik yang menggabungkan energi surya dan larutan garam ini memiliki prinsip kerja hampir serupa dengan pembangkit listrik tenaga surya di Seville. Di Seville terdapat ratusan cermin yang memantulkan sinar matahari ke sebuah tower. Pada tower ini diletakkan tanki besar berisi air. Energi matahari akan memanaskan air di dalam tanki, lalu menghasilkan uap panas, yang kemudian disalurkan ke turbin-turbin untuk menghasilkan listrik.
114.jpg
Pembangkit listrik tenaga surya (thermal) 11 MW di Seville, Spanyol (Foto:www.ens-newswire.com)


Pada teknologi milik SolarReserve, mereka tidak menggunakan ‘air biasa’ di dalam tanki, tapi air garam (molten salt). Ratusan cermin memantulkan cahaya matahari ke tanki, memanaskan air garam hingga 1,000 derajat Fahrenheit (538 derajat Celsius). Air garam mendidih (yang membawa uap panas) lalu dipompa ke generator untuk memutar turbin uap dan menghasilkan listrik.
115.jpg
Diagram pembangkit listrik tenaga surya-garam mendidih
Hingga di sini, prinsip kerja pembangkit milik SolarReserve masih sama dengan pembangkit di Seville. Lalu apa yang membedakan? Pembangkit di Seville tidak dapat beroperasi di malam hari atau saat cuaca mendung, sedangkan milik SolarReserve dapat bekerja 24 jam sehari. Inilah keunggulan utama teknologi baru ini.
Rahasianya adalah karena SolarReserve menggunakan garam, campuran sodium dan potassium nitrate. Larutan tersebut memiliki kemampuan menyimpan panas. Riset yang dilakukan The National Solar Thermal Test Facilitymenyimpulkan bahwa garam mendidih adalah larutan yang paling baik digunakan menyalurkan energi panas. Selanjutnya lembaga tersebut mengatakan bahwa panas yang tersimpang masih cukup untuk memutar turbin uap tekanan tinggi, walaupun saat tidak ada sinar matahari.
Keuntungan lain dari teknologi ini adalah karena tidak melibatkan bahan-bahan yang dapat terbakar, tidak beracun, dan yang paling penting tidak menghasilkan karbon dioksida.
sumber dari theworldofrenewables

2. Solar Sel Full Spektrum (Full-spectrum Solar Cells)

Salah satu alasan utama mengapa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) kesulitan mengimbangi pembangkit listrik konvensional adalah karena efisiensinya yang rendah. Sehingga untuk mendapatkan energi listrik yang besar diperlukan luasan modul surya yang besar pula, yang berarti biaya pun besar.
Mayoritas solar sel komersial saat ini memiliki efisiensi sekitar 15%. Sedangkan efisiensi sebesar 30% sudah berhasil diuji di laboratorium namun belum dapat diproduksi untuk keperluan komersial.
Mengapa solar sel belum bisa mengkonversi radiasi matahari dengan efisiensi tinggi? Alasannya adalah karena material solar sel hanya mampu mengkonversi sebagian dari spektrum cahaya matahari yang diterimanya. Menurut Tomas Marvart dalam bukunya berjudul Solar Electricity, hanya sekitar 2/3 dari spektrum cahaya matahari yang dapat dikonversi menjadi listrik oleh material solar sel yang ada sekarang.
Namun kini ada harapan baru untuk mengkonversi semua spektrum cahaya matahari menjadi listrik. Riset yang dilakukan oleh Wladek Walukiewicz di Lawrence Berkeley National Laboratory telah berhasil mengkonversi seluruh spektrum. Dan yang juga menarik adalah bahwa proses produksi solar sel baru ini dapat dilakukan menggunakan teknik produksi konvensional.
Prinsip yang digunakan oleh Wladek Walukiewicz dan kawan-kawan adalah bahwa: tidak ada material yang mampu merespon semua panjang gelombang radiasi matahari, masing-masing material bekerja pada panjang gelombang yang berbeda pula, maka untuk memungkinkan proses konversi seluruh spektrum dilakukan penggabungan beberapa bahan berbeda dengan sensitifitas spektrum berbeda pula.
Satu cara untuk menggabungkan berbagai bahan adalah dengan menumpuk lapisan-lapisan semikonduktor berbeda dan menggabungkannya secara seri menggunakan kawat. Teknik ini walaupun mampu menggabungkan lapisan-lapisan berbeda, namun strukturnya masih rumit sehingga menyulitkan dalam proses fabrikasi. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan membuat satu lapisan namun mampu bekerja dengan spektrum berbeda.
Tim peneliti mengatakan bahwa teknik baru yang mereka perkenalkan akan menghasilkan solar sel efisiensi tinggi dengan harga yang labih murah. Namun sayang, mereka belum menyebutkan setinggi apa efisiensi yang dapat dihasilkan.
Sumber:http://newscenter.lbl.gov/feature-stories/2011/01/24/practical-full-spectrum/ http://kunaifi.wordpress.com/category/209-tenaga-matahari


3. Solar sel gabungan dari beberapa Atap Bangunan (Rooftop PV systems)
Salah satu kelemahan dari energi surya dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk mendapatkan kapasitas energi besar. Sebuah inovasi kebijakan yang digagas di Amerika sungguh menarik, pemilik rumah dapat uang sewa dari pembangkit yang dipasang diatap rumahnya.
Inovasi tersebut dilakukan melalui program energi surya di atap bangunan (rooftop PV systems). Instalasi solar energi rooftop dapat dipasang di atas atap kantor-kantor atau bahkan rumah-rumah penduduk. Inovasi ini didasari atas filosofi pembangkit listrik tersebar (distributed power generation), bukan terpusat sebagaimana lazimnya. Pembangkit-pembangkit kecil, jika dibuat dalam jumlah banyak, jika diakumulasi menjadi pembangkit skala besar. Program ini dimungkinkan melalui skema solar power purchase agreements (PPAs) dan penyewaan atap rumah (solar leasing).
2051
Solar system di atap Perpustakaan Universitas Murdoch Australia. Merupakan sistem surya tersambung jaringan listrik (grid) terbesar di Western Australia. Kapsital 26 kW terdiri dari hampir 200 panel surya, menghasilkan sekitar 30kWh energi listrik sehari. (Sumber: Murdoch University)
Sebegaimana dirilis Worldofrenewables, pemerintah kota Santa Barbara di California baru-baru ini menyewakan atap bangunan pemerintah kota untuk sistem PV berkapasitas 330 kW untuk masa 20 tahun PPA. Proyek ini tidak hanya menguntungkan secara estetika, tapi juga memberi peluang bagi 1.040 rumah untuk mendapat suplai listrik dari sistem PV. Mengingat besarnya peluang dari inovasi ini, pemerintah kota dalam waktu dekat juga akan menyewakan lokasi parkir di Santa Barbara Airport.
2062Desain solar sistem pada lokasi parkir. Memiliki 3 keuntungan; menghasilkan listrik, tidak memerlukan lokasi khusus, dan melindungi kendaraan dari panas sinar matahari (Foto: PV-tech)
Penyewaan atap untuk solar sistem juga penting untuk pengembangan energi surya di perkotaan, seiring dengan biaya pengadaan dan instalasi solar sistem yang makin murah.





Monday, January 30, 2012

PLTS untuk Perkotaan di beberapa Negara

Pembangkit listrik tenaga surya merupakan energi yang terbarukan dan tidak pernah habis selama matahari bersinar. Di masa mendatang dengan ditemukannya teknologi dan bahan yang semakin murah, diharapkan kota kota di dunia dapat memanfaatkan energi listrik bersih ini secara optimal. Dimulai adanya aturan keharusan setiap Mal,Industri dan bangunan pemerintah menggunakan PLTS mandiri.


1. PLTS di Spanyol
Spanyol Miliki PLTS Terbesar di Dunia
Spanyol salah satu negara di eropa ini ternyata memiliki sebuah pusat pembangkit listrik dengan tenaga surya terbesar di dunia saat ini.


Dengan menggunakan 120.000 solar cell di lahan seluas 100 hektar dapat menghasilkan kapasitas sebesar 20 megawatts atau setara dengan pembangkit listrik rumahan yang dapat "menghidupi" 20.000 rumah.


Total biaya yang dikeluarkan adalah sekitar 28 miliar dollar dan diharapkan dapat mengurangi emisi gas CO2 sekitar 42.000 ton per tahun.


Satu lagi tindakan untuk peduli terhadap lingkungan walaupun ada saja yang komplain bahwa pembukaan lahan ini telah "menghabisi" sebagian hutan.
2. PLTS di Kota Sakai-Jepang
Pembangkit listrik Tenaga Surya di Kota Sakai, Jepang
Pemerintah Jepang melakukan kerjasama dengan  perusahaan elektronik Jepang, SHARP, pemerintah kota Sakai dan Kansai Electric Power akan membuat pembangkit listrik tenaga surya (solar powered generation plan) di kota Sakai di bagian pinggir pantai/ laut.

Proyek telah selesai sekitar tahun 2010 yang dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap pertama dibangun pembangkit listrik dengan kapasitas 10 Megawatts dan tahap kedua dengan kapasitas 28 Megawatts.

Manfaatnya?? rencananya semua pabrik yang ada di daerah tersebut (termasuk SHARP) akan menggunakan pembangkit listrik ini dan sudah pasti akan mengurangi pencemaran lingkungan serta hemat BBM (bahan bakar minyak).sumber :http://www.metrogaya.com

3. PLTS di Australia
solar cell di Auastralia

Di tahun 2008, Pemerintah Federal Australia meluncurkan Program ‘Australia’s Solar City’. Program ini merupakan program terbaru yang melibatkan secara aktif masyarakat dan pemerintah lokal di tujuh kota. Pemerintah Federal Australia mengucurkan dana AUSD 94 juta. Kota-kota yang terpilih untuk mengikuti program tersebut yaitu  7 kota : Alice Spring, Townsville, Perth, Blacktown, Coburg, Adelaide and Central Victoria. Dari ketujuh kota tersebut, diharapkan sebanyak 76.000 ton CO2 per tahun dapat diturunkan melalui pemasangan 3.200 panel fotovoltaik.
Pendekatan Pemerintah Federal Australia di dalam mengembangkan energi surya patut ditiru. Pemerintah Federal tidak segan untuk mengucurkan dana subsidi kepada kota-kota tersebut, asalkan masyarakat dan pemerintah setempat mampu menyediakan dana tambahan. Seperti Kota Townsville yang menerima kucuran dana sebesar AUSD 15 juta dari Pemerintah Federal. Konsorsium Townsville yang terdiri dari Pemerintah Queensland, Perusahaan Energi Ergon,
Dewan Kota Townsville, Perusahaan Delfin Lend Lease, Honeysombes Property Group serta Cafalo Pty Ltd, telah menyediakan dana tambahan sebesar AUSD 32 juta. Dengan label ‘Smart Living Style’ atau ‘Green Living Style’, pemerintah dan sektor industri mengajak masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi di dalam kegiatan audit energi secara gratis.
Masyarakat yang rumahnya telah diaudit dapat menerima peralatan hemat energi secara gratis pula. Bukan hanya itu, masyarakat juga mempunyai kesempatan untuk mendapatkan peralatan energi surya dengan harga yang telah disubsidi.
Selanjutnya setiap kota yang termasuk ke dalam Program ‘Solar City’ tersebut dilengkapi dengan Smart Living Centre. Smart Living Centre merupakan one stop shop yang menyediakan berbagai peralatan dan suku cadang dari teknologi energi surya, seperti teknologi pemanas air, teknologi fotovoltaik, lampu hemat energi dan teknologi alat ukur yang canggih.Ditambah pula, masyarakat diharuskan menggunakan lampu hemat energi. Nah, jika masyarakat berhasil menurunkan pemakaian listriknya sebesar 10%-20%, maka Pemerintah akan memberikan diskon untuk tagihan listriknya sebesar 10%. 
Jika pemakaian listrik dapat dirurunkan lebih dari 20%, maka Pemerintah akan memberikan diskon sebesar 20%. Program ‘Solar City’ ini juga merupakan sarana untuk mengumpulkan data carbon footprint. Data tersebut akan dikelola dan dikaji oleh perguruan tinggi yang telah ditunjuk. Data yang dikumpulkan akan digunakan sebagai dasar kebijakan di bidang perencanaan pembangunan, energi dan air.sumber :http://www.alpensteel.com

4. PLTS di Amerika
Siapakah pemilik pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di Amerika? Jawabannya adalah Angkatan Udara (AU). Cukup mengherankan, karena institusi ini sebelumnya tidak dikenal sebagai penyokong pengembangan energi terbatukan (ET) yang aktif.
Angkatan Udara Amerika (the US Air Force) adalah lembaga milik pemerintah yang paling besar kebutuhan energinya. Baru-baru ini mereka membuka PLTSdengan kapasitas 14 MW, sekaligus menjadi system terbesar di Amerika. Sistem ini akan menyediakan seperempat suplai energi bagi fasilitas militer di markas AU Nellis di gurun Nevada. Markas tersebut memiliki populasi 12 ribu orang tentara dan keluarga.
103.jpg
PLTS Nellis milik Angkatan Udara Amerika di Nvada (Sumber: Departemen Energi Amerika)
Gurun Nevada mendapatkan cahaya matahari kontinyu sepanjang tahun. Keuntungan alamiah ini menjadi alasan pemilihan system energi surya untuk penyediaan energi di kawasan tersebut.
Sebelum ini, Amerika telah memiliki Sistem energi surya termal raksasa. Di Nevada terdapat system energi surya termal berkapasitas 64 MW dan 553 MW di gurun Mojave.
Tapi yang satu ini adalah system photovoltaic (PV) untuk pembangkitan listrik. Untuk mengerjakan proyek ini, AU Amerika mempercayakan kepada perusahaan SunPower. Salah satu kelebihan system ini adalah karena dilengkapi dengan SunPower T20 Solar Tracking System yang dapat mengikuti arah gerakan matahari sepanjang hari.
Sistem ini diperkirakan mengurangi emisi karbon hingga 24 ribu ton setiap tahun.
sumber dari worldofrenewables

5. PLTS di Jerman
Jerman adalah salah satu negara yang sudah berhasil melewati hambatan politis dan birokrasi, khususnya di bidang energi surya (solar energy). Negeri itu kini menjadi pasar photovoltaic (PV) terbesar dunia. Berita teranyar dari Jerman adalah pembangunan 1,15 GWp PV system. Tidak tanggung-tanggung, sekitar 55% kapasitas PV seluruh dunia dipasang di Jerman. Luar biasa. Tahun lalu, penjualan industri PV Jerman mencapai 3,8 Milyar Euro.
Mengapa Jerman bisa mencapai prestasi seunggul itu? Jawabannya tidak hanya karena Jerman percaya bahwa PV bisa menjadi jawaban atas masalah energi dan lingkungan saat ini, tapi karena kepercayaan itu didorong oleh adanyapolitical will.
102.gif
Trend pengembangan PV system di Jerman 1990-2002 (Sumber: International Energy Agency)
Karena sudah ada niat, lalu dibuatlah instrumen kebijakannya bernamaRenewable Energies Act. Peraturan ini mewajibkan perusahaan listrik Jerman membeli listrik dari pemilik PV system selama 20 tahun. Harganye berkisar 37,96 hingga 54,21 Euro per kWh. Bahkan, di Jerman bagian Timur ada insentif hingga 50% dari initial cost bagi sesiapa yang memasang PV system. Mekanisme yang dikenal dengan istilah “feed in tariff” ini telah menyokong produksi PV system.
Sebagai hasilnya, investor PV pun berebut masuk Jerman. Yang terbaru adalahARISE Technologies Corporation dari Canada. Sebelum itu, beberapa perusahaan besar seperti Nanosolar, Signet Solar dan First Solar telah lebih dahulu menuai keuntungan di sana. Trend ini diyakini akan bertahan bahkan meningkat sejalan komitmen Jerman mengurangi konsumsi energi fosil.

Wednesday, January 25, 2012

Kapal Pesiar Terbesar saat Kini

Efisiensi sarana tranportasi laut untuk wisata memerlukan adanya efisensi bahan bakar dan besaran jumlah orang dan barang yang dimuat di dalamnya. Maka jadilah ukuran kapal raksasa untuk pariwisata yang seperti hotel bertingkat terapung dilaut dengan segala fasilitas pendukungnya. 
Dibandingkan dengan Kapal Titanic, Queen Elizabeth 2 atau Grand Princess semuanya merupakan kapal-kapal luar biasa, tapi kapal Oasis of the Seas yang satu ini, dilihat dari ukurannya, belum ada bandingannya.


Panjangnya hampir 360 meter dengan bobot 220 ribu ton, Oasis of the Seas saat ini merupakan wahana berpenumpang terbesar di dunia. Mampu menampung 6300 penumpang dan 2000 kru kapal pada 16 dek-nya. Raksasa mengapung ini dibuat oleh Royal Caribbean International tahun 2006 dan selesai pada bulan Oktober 2009 di galangan kapal Finnish.





Saat ini Oasis of the Seas sudah beranjak meninggalkan tempat lahirnya dan bergerak menuju Florida, Amerika Serikat, dimana di situ kapal raksasa ini akan ditanami ribuan tanaman eksotis menjelang debut komersialnya. Tanaman-tanaman ini akan menghiasi salah satu area taman, Central Park, di atas kapal. Di taman ini akan terdapat pepohonon, rerumputan, dan kebun bunga.



Yang menarik lagi di atas kapal ini juga terdapat gelanggang es (ice-skating), semacam water-boom, area pasar malam, dan mall. Hingga tahun depan, saat saudaranya The Allure of the Seas diluncurkan, kapal The Oasis of the Seas ini merupakan satu-satunya di kelasnya.

Friday, January 20, 2012

Panser dan Tank Buatan Indonesia, seperti apa ?



Panser dan tank  merupakan bagian dari pertahanan dan kekuatan militer Indonesia. Unsur paling utama adalah personel pembawa senjata atau pasukan infanteri. Namun, tak kalah penting, dalam penyerangan, penyergapan, pengintaian maupun penyusupan, tentara mesti didukung oleh alat angkut personel taktis yakni kavaleri. 

Kavaleri diambil dari bahasa Prancis "chavalier", atau pasukan berkuda yang mengiringi para infanteri. Kini kavaleri umum dipakai sebagai sebutan untuk kekuatan tempur darat kendaraan berlapis baja. Salah satu jenis peralatan kavaleri dengan tugas utama mengangkut pasukan adalah panser. 


Industri militer Indonesia bila mendapat dukungan penuh akan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Sejak 2003, PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, telah memproduksi panser dengan kualitas yang membanggakan. Panser-panser Pindad telah dipesan banyak negara, bahkan digunakan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Panser Pindad paling canggih saat ini dinamakan  Anoa. Panser ini mampu melaju hingga 90 kilometer per jam. Anoa tercepat di kelasnya. Hanya butuh delapan detik bagi Anoa untuk berakselerasi dari nol hingga 60 kilometer per jam. Bobot 12 ton tidak menghambat Anoa bergerak lincah di segala medan dan tidak merusak jalan raya (sebagai pembanding kendaraan truk kontainer berbobot 20 ton).Mesin Anoa dari perusahaan mobil Renault-Perancis. 

Tubuh panser tidak bisa dibentuk dari sembarang baja. Anoa menggunakan baja khusus setebal 10 milimeter, kebal dari sebagian besar peluru. Tak hanya itu, Anoa kedap air sehingga mampu menyeberangi sungai. Ia mampu menanjak di kemiringan sampai 31 derajat dan melintasi aneka rintangan. Anoa berbelok dengan menggerakkan sepasang roda depan dan sepasang roda tengah. Walau dengan ban terkoyak peluru sekalipun, Anoa masih bisa bergerak sejauh 80 kilometer. 


Panser amfibi 4x4 produksi Pindad (photo : Tomoyuki Hirase-Kaskus Militer)

Panser unggulan Pindad ini dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh ahli-ahli Indonesia. Satu tim perakit Pindad menyelesaikan satu panser dalam 33 hari. Kini empat tim bekerja bersamaan. 



Panser Anoa 6x6 produksi Pindad (photo : Defense Studies)

Panser Anoa bukan jago kandang. Pesanan telah datang dari banyak negara, mulai dari Malaysia dan Timor Leste hingga Nepal dan Afrika Selatan. Harganya Rp 9 miliar per unit. Ini komoditas ekspor yang sangat menjanjikan dari Indonesia. PT Pindad (Persero) kesulitan melayani tingginya permintaan senjata dari berbagai Negara akibat terbatasnya kemampuan produksi. Jenis senjata yang ramai pesanan tersebut adalah Panser jenis Anoa 6×6 bahkan harus inden karena jumlah pesanannya mencapai ratusan unit.


Pesanan panser  terbanyak datang dari Kerjaan Oman yang melakukan pengadaan panser sebanyak 200 unit untuk keperluan penjagaan ladang minyaknya. Banyaknya pesanan dari kerajaan Oman tersebut, mengakibatkan Pindad dan suplier merencanakan untuk memproduksi secara bertahap selama 4 tahun kedepan sejak tahun 2010. 


Panser produksi Pindad memiliki kemampuan daya angkut sebanyak 12 orang, 8 unit panser spesifikasi teknisnya sudah teruji di kondisi negara gurun seperti Lebanon oleh pasukan perdamaian PBB sejak awal 2009.
Panser ini mulai menjelajah ke pasar ekspor di tahun 2009 karena sudah memenuhi standar Nato di level III. Artinya tingkat ketahanan dari serangan lebih baik dari level II yang di produksi di China dan India. Hanya peluru tertentu yang bisa menembusnya dan itupun dari jarak dekat.

Sumber : defence studies.blogspot.com; liputan6.com; inilah.com dan lain lain






TANK MEDIUM BUATAN PINDAD



Prototipe tank medium buatan Pindad (photo : Audrey)


Tank medium Pindad memiliki tenaga lebih kecil daripada Leopard. Tank Pindad berkekuatan 500 tenaga kuda, sedangkan Leopard buatan jerman berkekuatan 1.500 tenaga kuda.Ukuran tank medium buatan Pindad yang lebih kecil dibanding Leopard membuatnya lebih lincah dan taktis dalam melakukan manuver dan pergerakan.




Tank tipe medium buatan PT Pindad tersebut dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan penguatan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dibutuhkan TNI.Prototipe tank sudah jadi dan sudah jalan pada bulan Januari 2012 tinggal menunggu keputusan pemerintah untuk memproduksinya. Prinsip teknologi tank tergolong sederhana bila dibandingkan pesawat terbang..




Penjajagan Pembuatan Tank Ringan kerjasama Pindad dengan FNSS Defence Systems Co., produsen alat pertahanan dari Turki.

FNSS pernah menampilkan rancangan tank ringan dengan basis ACV dan turret BMP3 (photo : Army Recognition)



Gambaran singkat Tank milik RI

Tank Scorpion milik RI buatan Inggris dengan kanon Cockerill 90mm (all photos : Yonkav8)

Tank Stormer

Tank amfibi BMP-3F Marinir TNI AL (photo : Kaskus Militer)

Tank Amfibi BMP-3F buatan Rusia ini merupakan kendaraan tempur terkuat RI dibandingkan PT-76 dan BUP-2.
Ri telah mempunyai 17 unit sejak akhir 2010 dan akan ditingkatkan bertahap menjadi 54 unit.

Tank PT-76 Marinir TNI AL (photo : Detik) 

Plavayushchiy Tank-76 (PT-76), merupakan jenis tank amfibi ringan buatan Rusia. Angka 76 yang melekat pada namanya bukan menunjukkan tahun pembuatannya. Namun, menandakan ukuran meriam asli tank tersebut, yakni 76,2 mm. Tank ini sudah diproduksi massal pada dasawarsa 50-an. Indonesia kemudian mulai mendatangkan alat utama sistem persenjataan ini sejak tahun 1962.

Korps Marinir juga mempunyai sejumlah alutsista andalannya.Di antaranya BTR (Bronetransporter)- 50 P panser amfibi buatan Rusia yang juga didatangkan hampir bersamaan waktunya dengan PT-76. Kemudian BVP-2 yang didatangkan dari Slovakia serta LVT (landing vehicle track) - 7A1 buatan Amerika Serikat tahun 1985 yang merupakan hibah dari Korps Marinir Korea Selatan tahun 2009 lalu.


   
Tank PT-76 ketika berenang (photo : Antara)

tahun 1990,sejumlah PT-76 yang masih laik pakai mengalami peremajaan atau retrofit secara bertahap. Sejumlah komponen penting tank tersebut diganti dan tidak berasal dari satu negara saja. Modifikasi PT-76 antara lain meliputi penggantian mesin buatan Rusia dengan mesin buatan Amerika Serikat. Tidak hanya itu, meriam asli kaliber 76,2 mm diganti dengan meriam 90 mm. Meriam ini diproduksi oleh Belgia.
tank-tank Marinir memang sudah tua, seperti PT- 76. Namun, dengan program retrofit masih layak untuk digunakan,diperpanjang usianya dengan retrofit. Jadi, kemampuan tempurnya juga masih cukup baru


JENIS TANK YANG DITAWARKAN KE RI

MBT (Main battle Tank) Leopard 2 tipe tank berat buatan jerman, milik Belanda sejak tahun 1970 an yang telah mengalami beberapa kali upgrade hingga menjadi serie Leopard 2A6 (photo : Militaryphotos)



Tank yang dikembangkan Krauss-Maffei ini beratnya 63 ton, memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja. Selain itu tank ini dilengkapi sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder laser. Meriam utama 120 mm, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan night vision yang canggih. Tank ini juga memiliki kemampuan bertempur menghadapi sasaran bergerak meski berada dalam medan sulit dan tak rata.





Tank ini punya keunggulan yang sangat menentukan yaitu kemampuan firing control system dan automatic target tracking system yang sangat akurat, serta auto ammo loader guna mempercepat daya tembaknya, thermal imaging sight, laser range finder, dan balistic computer.



Belanda akan menjual 60 tank Leopard 2A6 karena pemotongan anggaran pertahanannya (photo : Militaryphotos)




Tank di Negara Lainnya





K2 main battle tank (photo : Military Today)





Korea Selatan mengembangkan sistem perlindungan aktif pertahanan tank K2 dari roket dan misil sebagai berikut :







Sistem pengamanan aktif  tank K2 (gambar : Military Review)


Modifikasi telah dilakukan sejak tahun 2006 dan selesai pada tahun 2011 dengan biaya $ 36 juta. Tank dilengkapi APS features a 3-D untuk deteksi dan treking  radar, deteksi panas dan sistem treking, kontrol komputer, sistem pencegahan dan konter rocket.



2-shot launcher yang dikembangkan Korsel untuk " Active Protection System (APS) " guna melindungi tank tipe  "main battle tank" K2. (photo : ADD)


Hanya dengan waktu 0,2 - 0,3 detik sistem ini dapat mendeteksi dan melawan misil anti tank dan  roket dan mengembalikan serangan ke asal serangan tersebut.


sistem roket 70 mm memancarkan sinar infra merah dan sebagai sistem petunjuk untuk pengawasan. 

Model retrovit (peremajaan) ini bisa dilakukan oleh PINDAD. 


Thailand Merencanakan Membeli Tank Buatan Ukraina

KMDB Oplot main battle tank, Tank dengan berat 48 ton (photo : Manaxob)

Peluru tank dapat dilakukan secara otomatis, tidak seperti tank model lama yang masih manual dan perlu waktu lama bila terjadi pertempuran.Thailand akan membeli 200 tank dari Ukraina untuk memperbaharui persenjataan kavalerinya.


Anders tank ringan buatan Polandia dengan kanon CT-CV kaliber 105mm buatan Cockerill (photos : Obrum)

Pabrikan OBRUM (BUMAR Group) di Gliwice, Polandia, telah menyiapkan versi lain dari platform Anders yang multiperan. Kali ini dengan kanon buatan CMI Belgia (Cockeril Cockerill Maintenance & Ingénieri) yaitu CT-CV kaliber 105 mm.


Anders dengan kanon CTG-120mm buatan RUAG-Swiss (photos : Militaryphotos)


Senjata Anti Tank

M3 84mm Carl Gustav (photo : SAAB)



Misil anti tank  jarak jauh buatan israel The new Spike NLOS mounted yang berada di kendaraan  (photo : Defencetalk)





MBDA's Trigat ATGW (photo : Defensie)



Denel's Ingwe ATGW onVBL (photo : Army Recognition)



Javelin of the Royal New Zealand Army during exercise (photo : DefenceGovtNZ)



Metis anti tank guided weapon (photo : Iran Defence)





Spike anti-tank weapon used by Singapore Army (photo : Militaryphots)

gambar video :


Indonesia Panser Anoa 6x6 Pindad


Via : berbagai sumber 
Informasi terkait dapat dilihat di : http://teknotrek.blogspot.com/

Monday, January 2, 2012

Apakah Konsep CRM untuk e-Business lebih Efektif ?

Kita sering mendengar ungkapan “Pelanggan adalah raja”. Mulai dari bisnis restoran, toserba, manufaktur, jasa keuangan, jasa kesehatan, sampai sekelas perusahaan multinasional yang bergerak di banyak bidang, berlomba-lomba untuk mewujudkan ungkapan tersebut. Apapun jenis bisnis yang dijalankan, baik produksi barang maupun jasa, tak dapat dipungkiri bahwa pelanggan atau customer adalah hal yang sangat penting. Tetapi, sejauh manakah kita memahami pelanggan atau calon pelanggan ? Solusi bisnis yang dapat membantu kita mengelola aktivitas yang berhubungan dengan pelanggan, yang dapat membantu mengamati dan memahami perilaku pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan kita, adalah solusi Customer Relationship Management (CRM).
Customer Relationship Management (CRM) sebenarnya bukanlah konsep yang baru muncul. Banyak perusahaan yang secara ‘tidak sadar’ sebenarnya telah menerapkannya, meskipun tidak menyeluruh dan terkonsep benar. Bentuknya bisa bermacam-macam. Mulai dari yang sederhana, seperti mencatat nama dan alamat pembeli pada secarik kertas kemudian disatukan dalam binder, sampai yang sedikit mutakhir dengan membuat spreadsheet di komputer yang berisi data pelanggan dan transaksi-transaksinya.
Seiring dengan tumbuh pesatnya teknologi informasi dan semakin kokohnya konsep serta penerapan solusi-solusie-business, semakin mengkristal pula konsep CRM sebagai salah satu solusi e-business. Namun, seperti pada umumnya konsep yang baru dikembangkan, banyak orang yang jadi memiliki perspektif berbeda-beda dalam memandang CRM. Interpretasi yang muncul untuk istilah CRM menjadi bervariasi. Ada interpretasi yang sedikit banyak menjelaskan sebagian dari CRM itu sendiri, meskipun tidak jarang ada interpretasi yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan CRM.
Vendor atau tenaga ahli yang mengkhususkan diri dalam bidang basis data / database berbicara mengenai bagaimana menghubungkan basis data pelanggan dengan aplikasi yang ada. Analis data berbicara mengenai analisa data pelanggan untuk mengetahui profil pelanggan produk tertentu. Sementara manajer direct marketingatau telemarketing sebuah perusahaan berpendapat bahwa solusi CRM adalah solusi call center yang dimilikinya saat ini. Terlihat bahwa interpretasi terhadap terminologi CRM bisa bermacam-macam.Pada masa lampau banyak perusahaan menjual produk barang atau jasa sebanyak-banyaknya tanpa memperdulikan ‘siapa’ pembelinya. Tetapi saat kompetisi semakin ketat seperti sekarang, pelanggan semakin memiliki banyak pilihan dalam membeli suatu jenis produk barang atau jasa daripada sebelumnya. Perusahaan-perusahaan dipaksa untuk berpikir menemukan metode-metode baru dalam berinteraksi dengan pelanggan-pelanggannya. Banyak perusahaan berpindah dari fokus pada produk (product-focused) menjadi fokus pada pelanggan (customer-focused).
Konsep umum CRM
Konsultan manajemen dan praktisi CRM terkemuka, Jill Dyché, dalam bukunya The CRM Handbook, memberikan definisi CRM yang cukup mudah dimengerti dan sering digunakan sebagai referensi kalangan bisnis dalam menerapkan solusi CRM di perusahaannya. CRM didefinisikan sebagai “infrastruktur yang memungkinkan interpretasi nilai pelanggan (customer value) secara benar dan memungkinkan untuk meningkatkan customer value tersebut, yang bertujuan untuk memberi motivasi bagi pelanggan yang bernilai (valuable customers) untuk tetap loyal kepada kita, dan tentu saja kembali membeli produk-produk kita”. Secara sederhana, hal tersebut dapat diartikan sebagai mengelola segala aktivitas atau transaksi kita dengan para pelanggan dan mengamati perilaku pelanggan-pelanggan tersebut.
Terlihat bahwa customer value dalam definisi di atas merupakan hal yang penting. Customer value atau ‘nilai pelanggan’ maksudnya seberapa ‘bernilai’ perlanggan tertentu, bagi kita sebagai produsen biasanya diwujudkan dalam berapa banyak kita telah memperoleh pendapatan dari pelanggan tersebut. Untuk mengetahui customer value secara tepat tentunya dibutuhkan sistem pendukung yang baik. Diantaranya adalah basis data akun / pelanggan (customer database) yang mencatat nama perusahaan, alamat, jenis usaha, bahkan profil detil kontak /contact person pelanggan tersebut, seperti alamat, telpon, dan seterusnya. Selain itu juga diperlukan basis data aktivitas / activity database yang dapat mencatat histori setiap aktivitas kita terhadap pelanggan secara detil, seperti aktivitas menelepon dan menerima telepon, termasuk inti pembicaraan terakhir, aktivitas mengundang seminar, dan tentu saja aktivitas transaksi, lengkap dengan nilai transaksi, jenis barang atau jasa yang dibeli, kapan dilakukannya transaksi, dan seterusnya. Customer database dan activity database adalah bagian terpenting dari sebuah sistem CRM.
Secara umum sistem CRM dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu operational CRM dan analytical CRM. Operational CRM atau yang sering juga disebut sebagai front-office CRM adalah bagian dari CRM yang melakukan pengelolaan terhadap kasus-kasus dimana terjadi kontak langsung dengan pelanggan. Sementara analytical CRM atau sering disebut sebagai back-office atau strategic CRM adalah sisi lain dari CRM yang berguna untuk memahami aktivitas-aktivitas pelanggan yang terjadi di front-office CRM. Analytical CRM berisi ‘mesin’ yang dapat melakukan analisa-analisa rumit dengan bantuan teknologi, yang hasilnya berupa keputusan-keputusan bisnis strategis yang membantu pengguna CRM menjaga pelanggan agar tetap loyal.Operational CRM: kontak langsung ke pelanggan
Implementasi sistem CRM dalam sebuah perusahaan bisa dilakukan bertahap, bergantung pada kebutuhan, strategi dan inisiatif bisnis perusahaan tersebut. Ambil contoh sebuah perusahaan produsen consumer goods atau barang kebutuhan sehari-hari yang memproduksi sabun, pasta gigi, deterjen, dan lain-lain. Perusahaan tersebut berupaya menerapkan sistem CRM yang terkonsep dengan benar, dan telah memilih untuk menerapkan operational CRM terlebih dahulu.
Sifat dari operational CRM yang langsung ‘menyentuh’ pelanggan mensyaratkan perusahaan tersebut untuk mulai membangun sistem seperti call center, sistem untuk akses dan transaksi via web dan email, faksimili, maupun sistem penjualan langsung. Tentu semua dapat dilakukan secara bertahap. Interaksi antara perusahaan dan pelanggan melalui sistem-sistem tersebut disebut sebagai touchpoint. Operational CRM mesti dapat melakukan dan mencatat touchpoint yang terjadi, yang kadang berupa telepon masuk atau keluar, promosi lewat email atau fax,customer support hotline, dan lain-lain.
Yang membedakan antara CRM konvensional yang secara ‘insting’ sudah dilakukan semenjak dulu dengan sistem dan solusi CRM yang terkonsep sebagai bagian dari e-business adalah ‘automasi’ dan ‘integrasi’. Masing-masing sistem dalam operational CRM yang diimplementasikan harus dapat berjalan secara otomatis dan saling terintegrasi.
Sistem call center harus memiliki intelegensia untuk mencari customer support yang sesuai dengan keahliannya dan sedang available bila ada telepon masuk. Semua hasil pembicaraan, complaint atau komitmen dicatat dalam customer database atau activity database terpusat yang memiliki sistem reminder atau pengingat. Website yang ada dirancang bukan sekedar untuk memberikan informasi, melainkan juga dapat melakukan transaksi secaraonline, misalnya dengan menyediakan katalog produk, formulir pemesanan, maupun sarana email untuk keluhan pelanggan / complaint. Sistem juga harus dapat membedakan apakah sebuah email masuk untuk menanyakan produk sabun atau deterjen, atau apakah sebuah email berisi complaint atau korespondensi biasa. Masing-masing akan disimpan dalam lokasi / folder yang berlainan. Data dan informasi hasil dari interaksi-interaksi tersebut disimpan secara otomatis ke dalam basis data. Semua dilakukan secara otomatis, online dan terintegrasi.
Analytical CRM: memahami pelanggan
Berikutnya, bagaimana perusahaan consumer goods tersebut dapat menentukan kapan suatu produk sabun baru sebaiknya diluncurkan ke pasar ? Di wilayah mana deterjen jenis tertentu lebih banyak pembelinya dan apa sebabnya ? Promosi seperti apa dan terhadap jenis pelanggan mana yang cocok untuk produk baru pasta gigi ? Promosi dilakukan dengan email, spanduk atau iklan di televisi ? Untuk mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu sudah saatnya perusahaan tersebut mengimplementasikan sisi berikutnya dari CRM, yaitu sistem analytical CRM.Analytical CRM memiliki teknologi untuk mengkompilasi, memproses dan menganalisa data dan informasi pelanggan yang didapat sebagai hasil dari operational CRM. Operational CRM menghasilkan banyak database seperti customer database, activity database, database untuk billingaccount payable/receivablesales database, dan lain-lain.
Pada awalnya database – database yang berbeda format, ukuran dan letak fisiknya tersebut ‘dikumpulkan’ atau dikonsolidasikan dalam satu tempat. Proses konsolidasi data-data yang diperlukan untuk proses selanjutnya tersebut biasa disebut sebagai data warehousing. Tempat konsolidasinya disebut data warehouse. Dari data warehouse tersebut dipilih dan dikumpulkan informasi terpenting yang sekiranya diperlukan untuk dianalisa. Proses pemilihan, pengambilan dan pengumpulan tersebut disebut dengan data mining. Hasil dari data mining ini sudah berupa informasi yang cukup matang untuk dianalisa. Proses mulai dari penggunaan data warehouse hingga analisa yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan itulah yang sering disebut sebagai business intelligence.
Perbedaan mendasar antara business intelligence dengan CRM secara keseluruhan adalah CRM mengintegrasikan informasi-informasi yang didapatkan dari aktivitas analisa data dengan keputusan aksi atau kebijakan bisnis di lapangan. Misalnya, business intelligence dapat menganalisa dan menampilkan nama-nama dan alamat pelanggan yang membeli produk sabun kesehatan di kota A dalam dua bulan terakhir. Sementara, solusi CRM harus memiliki kemampuan untuk mengatur pengiriman brosur/email dan memberi diskon untuk setiap produk baru sabun kesehatan yang diluncurkan tiga bulan sekali, khusus kepada pelanggan-pelanggan sabun kesehatan di kota A yang melakukan pembelian dua bulan terakhir. Sekali lagi, semua dilakukan secara otomatis dan terintegrasi.
Dengan demikian terlihat jelas, bagaimana perusahaan atau produsen dapat lebih memahami pelanggannya dengan memanfaatkan solusi CRM. Profil pelanggan, pola pembelian, letak geografis, dan masih banyak lagi informasi yang dapat diketahui bila aplikasi ini diimplementasikan. Terlebih lagi, dapat diketahui tindakan apa yang tepat untuk dilakukan guna menjaga hubungan kita dengan pelanggan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan.
Selzapp pada tahapan awal peluncuran ke publik dan arah pengembangannya memiliki karakteristik kuat sebagai bagian dari operational CRM, dengan juga memiliki sebagian kekuatan analytical CRM dalam hal penyajian data. Kelebihan lain dari Selzapp adalah kemampuannya melakukan kolaborasi internal dengan model seperti social media yang sudah menjadi standar saat ini, yaitu dengan memberi komentar, menyisipkan foto, dan lain-lain.Pada tahap awal Selzapp dirancang memiliki kekuatan dalam sisi manajemen peluang (opportunity management), yang merupakan tulang punggung proses mempercepat tahapan pembelian, dengan fokus utama meningkatkan penjualan. Pada tahap-tahap berikutnya Selzapp diarahkan untuk memiliki kekuatan-kekuatan pula pada sisitouchpoint, analisis, kolaborasi, Search Engine Automation (SEO) dan integrasi dengan model pemasaran web 2.0 dan akses berbasis cloud (internet). Selzapp juga dirancang untuk dapat segera diimplementasikan untuk memiliki semacam kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dapat memandu pengguna, memberikan saran-saran, untuk lebih efisien dan efektif melakukan penjualan.
Masvent Technosoft, www.seizzap.com