Monday, April 15, 2013

Teknologi akan Menghidupkan 24 Jenis Hewan Yang Punah

Harimau Tasmania, hewan marsupial yang pernah ada di Australia, Tasmania dan Papua Nugini yng sudah punah sejak 1960m nasuk daftar hewan yang akan dibangkitkan kembali [google]

Sejumlah ilmuwan telah berkumpul dan berdiskusi untuk mematangkan rencana mereka menghidupkan kembali sebanyak 24 hewan yang telah punah.
Namun mereka menolak membangunkan Taman Jurassic untuk hewan purba Dinosaurus. Karena menurut para ilmuwan, DNA dari dinosaurus sudah terlalu tua.  
Pertemuan antara ilmuwan ini berlangsung belum lama ini, di Washington, AS dengan disponsori oleh National Geographic. 

Lalu apa saja hewan yang akan dibangkitkan ilmuwan? Diantaranya adalah  burung dodo, yang terakhir hidup pada 1904 di Florida, kemudian ada Quagga kuda zebra yang pernah hidup di Afrika Selatan.
Laporan terakhir terkait zebra ini pernah ditembak pada 1870 dan yang terakhir ditangkap pada 1883. 

Para ilmuwan menentukan hewan yang akan mereka bangkitkan dengan sejumlah kriteria. Mereka juga mendiskusikan cara dan etika menghidupkan kembali hewan-hewan tersebut.
Kriteria lain untuk hewan yang ingin dibangkitkan kembali, apakah memang mereka adalah spesies yang diinginkan untuk kembali berada di muka bumi, atau apakah mereka sangat penting fungsinya dalam ekologikal, dan dicintai manusia.

Ilmuwan juga membicarakan kemungkinan mereka mendapatkan sampel dari jaringan DNA berkualitas baik atau sel germinal untuk mereproduksi spesies. 
Mereka juga memikirkan apakah mampu benar-benar membangkitkan kembali hewan punah tersebut ke dunia, dan pertanyaan alasan apa yang membuat hewan-hewan ini punah.

National Geographic bulan ini menjelaskan bagaimana cara ilmuwan membangkitkan kembali hewan yang punah dengan mengambil sampel DNA lama dan memasang  kembali ke dalam genom penuh.

Menurut the Washington Post, sekitar 10 tahun lalu, sejumlah ilmuwan dari Spanyol dan Prancis membangkitkan kembali kambing yang telah punah, meski hanya selama 10 menit.

Sebelumnya ilmuwan jug sudah bereksperimen membangkitkan kodok yang sudah punah pada 1983. Caranya dengan menggunakan teknologi kloning untuk menanamkan sel nukleus  yang telah mati ke dalam telur segar dari spesies kodok yang lain.
Meskipun hasilnya, embrio tersebut sempat hidup selama beberapa hari  saja, namun temuan itu merupakan langkah besar dari riset internasional  untuk menghidupkan kembali mahluk yang sudah punah, seperti mammoth  bisa saja terwujud.

Ilmuwan menamakannya sebagai proyek Lazaruz yang diambil dari karakter  terkenal di Alkitab, Lazaruz yang  menurut Injil Yohanes dibangkitkan  Yesus dari kematiannya setelah ia  berada di makamnya selama empat hari.

Kodok langka, Rheobatrachus Silus memiliki kebiasaan unik dengan  menelan telurnya dan melahirkan kembali dari mulutnya.  
Periset mampu memperbiki sel intinya dari koleksi tahun 1970-an   yang tersimpan jaringannya dan membeku secara konvensionl selama 40  tahun.

Untuk membangkitkan kembali, dibutuhkan eksperimen yang berlangsung  selama lima tahun dengan menggunakan teknik transfer somatik sel inti.
Metode ini mirip seperti yang dilakukan ilmuwan di film Jurassic Park  dimana mereka mengambil telur kodok segar, kemudian dinonaktifkan   intinya dan diganti dengan gen dari kodok yang telah punah.

Sejumlah telur percobaan secara spontan mulai membagi dan berkembang  terlalu awal untuk sebuah embrio, menjadi bola kecil dari sel hidup  hewan yang telah punah 30 tahun lalu.
Meskipun tak ada embrio yang bertahan setelah melalui beberapa hari,  tes genetik mengonformasi kalau sel yang memisah mengandung materi  genetik dari kodok yang telah punah.

"Kami tengah menyaksikan Lazaruz yang bangkit dari kematian, selangkah  demi selangkah," tegas Mike Archer, Profesor dari Universitas New  South Wales pimpinan proyek Lazaruz.

"Kami mengaktifkan kembali sel mati menjadi hidup. Sekarang kami telah  memiliki sel cyro yang segar dari kodok yang punah, dan akan kami  lakukan eksperimen kloning di masa mendatang," ungkapnya.
"Kami percaya diri kalau halangan yang ada terkait masalah teknologi  dan bukannya biologi. Untuk itu kami akan sukses".[L-9]


No comments:

Post a Comment