Di Jakarta pernah ada protes pedagang ayam di pasar karena ada peraturan dari Pemda DKI yang mengharuskan pemotongan ayam harus di tempat pemotongan khusus.Konsumen menginginkan pemotongan ayam secara langsung untuk mendapat jaminan ayam dalam kondisi segar dan baru, bukan daging ayam mati sakit atau sudah terlalu lama di pendingin. Berikut ini pengolahan daging ayam dalam suatu pabrik yang dimulai sejak ayam masih hidup sampai keluar dari pabrik dalam bentuk karton yang terpisah per bagian seperti khusus sayap, dada, paha atas dan sebagainya
Pemotongan secara tradisional dianggap tidak hygenis bial dibandingkan proses pengolahan di pabrik
Kapasitas pabrik bisa dalam jumlah 2.000 atau 5.000 ekor per jam. Produknya ada yang berupa daging mentah atau yang telah diberi bumbu.
Prosesnya adalah sebagai berikut :
- ayam hidup di keranjang plastik berbaris di ban berjalan (conveyor), petugas mengangkat terbalik ayam tersebut dan menempatkannya pada hook gantungan besi secara berbaris
- Kotak bekas tempat ayam hidup terus bergerak di conveyor menuju tempat penyemprotan suci hama (desinfectan)
- Ayam yang telah terpotong kepalanya masuk ke ruang pencabut bulu, terus bergerak digantungannya, kemudian ada pengungkit untuk mengambil jeroan ayam tersebut
- Ayam tersebut langsung ke mesin pemotong sayap dan dada ,dibawahnya petugas mengumpulkan dan membungkusnya dengan plastik kemudian dikemas kartoon
- bungkusan daging sesuai jenisnya di masukkan ke mesin pendingin dan siap dikirim
ayam potong broiler siap dipanen cepat pada umur 28 hari (kurang dari 1 bulan)
bagaian dalam ayam diambil secara manual
Lebih jelasnya hal ini dapat dilihat dalam gambar berikut :
No comments:
Post a Comment