6 Drone Militer dengan Teknologi Paling Canggih Saat Ini

 

Drone atau pesawat tanpa awak dikembangkan untuk berbagai kepentingan sipil seperti pemantauan kebakaran, pengamatan bencana gunung berapi, pemantauan/pengintaian pencurian ikan oleh kapal asing dan lainnya. Bagi kepentingan militer, drone selain untuk pengintaian lawan, sebagai electronic countermeasure atau pengacau signal elektronik juga untuk penembakan atau pengeboman suatu obyek. Berikut ini ada 6 drone militer yang termasuk paling canggih.

1. MQ-1 PREDATOR

2. TARANIS

Taranis, pesawat drone buatan BAE Systems. Drone kebanggaan ratu Inggris ini menggunakan mesin jet untuk terbang, hingga memiliki kecepatan paling tinggi diantara drone lainnya. Kecepatan Taranis mencapai mach 1, dirilis pertama kali pada tahun 2013. Semua persenjataan tersimpan rapi di dalam bom bay, atau ruang bom. globalaviationreport.com

3. ELERON-3SV.UV

Eleron-3SV, UAV rancangan Enics Rusia ini terhitung memiliki dimensi mini. Selain digunakan untuk pengintaian, drone ini berfungsi sebagai electronic countermeasure atau pengacau signal elektronik. Rusia terhitung sebagai negara yang paling telat mengembangkan teknologi drone, bahkan Israel ikut membantu pembuatan drone milik Rusia. haborumuveszete.hu

 4.HERON DRONE

Heron drone kebanggaan milik negeri zionis Israel. Drone ini diciptakan oleh IAI (Israel Aerospace Industries), mampu terbang sejauh 350Km dan dilengkapi dengan beragam kamera dan sensor canggih. Israel dikenal sebagai negara yang paling maju, dalam mengembangkan teknologi UAV atau Drone. Bahkan negeri ini kerap menyerang tokoh penting Hamas, menggunakan drone. Getty Images

5. SHADED -129

 

Shaded-129 drone buatan Iran, pertama kali terbang pada tahun 2012. Iran seringkali wilayahnya diintai oleh Amerika dan Israel, bahkan beberapa waktu lalu Iran berhasil menembak jatuh 1 drone milik Amerika. Shaded-129 mampu terbang sejauh 2.000Km, kini Iran tengah mengembangkan drone yang dapat digunakan untuk menyerang lawan. theiranproject.com

6. CHENGDU  PTERODACTYL

 

Chengdu Pterodactyl drone buatan Tiongkok, tergolong ke dalam MALE Medium-Altitude Long-Endurance. Dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Group, drone ini memiliki nama lain yaitu Wing Loong. Dapat terbang dengan kecepatan 230Km/perjam, dengan jarak tempuh mencapai 4.000Km. uavglobal.com

Via : tempo.co 

Drone buatan Indonesia untuk non Militer

Drone bukan hal asing bagi ilmuwan Indonesia. Lembaga riset di Indonesia seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta beberapa universitas riset sudah membuat prototipenya.Drone digunakan sebagai pesawat pengintai, pemotretan udara pada area yang sangat luas, pengukuran karakteristik atmosfer, dan pemantauan kebocoran listrik pada kabel listrik tegangan tinggi.

Lapan sanggup membuat drone yang per unit hanya Rp 40 juta.Ada 8 jenis drone yang dibut oleh lembaga pemerintah tersebut.Berikut ini ada drone yang dikembangkan individu orang Indonesia di Jepang

  

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, ilmuwan Indonesia yang kini berkarya di Jepang, mengembangkan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle-UAV) berbadan besar bernama Josaphat Laboratory Large Scale Experimental Unmanned Aerial Vehicle (JX-1). Drone ini dibuat untuk melakukan pengujian perangkat gelombang mikro dan kamera untuk penginderaan jarak jauh

Drone untuk pengiriman paket/barang
Setelah Amazon dan DHL, Swiss Post juga kini turut melakuan uji coba pengiriman barang dengan memanfaatkan drone. Swiss Post menilai jika pesawat tanpa awak tersebut efektif digunakan di lokasi terpencil dan pada situasi darurat.

Percobaan ini sendiri merupakan proyek gabungan antara Swiss Post dan Swiss WorldCargo, sebuah divisi angkutan udara milik maskapai Swiss International Air Lines.

Selain itu Swiss Post juga bekerja sama dengan produsen drone asal California, AS, bernama Matternet. Swiss Post mempertimbangkan penggunaan drone lebih luas lagi dalam lima tahun ke depan. Namun, platform pengiriman dengan drone ini nantinya akan lebih diarahkan untuk mengirim item khusus dan dalam situasi yang luar biasa.

Matternet One, drone yang digunakan selama uji coba ini, dirancang untuk mengangkut pengiriman kecil dengan bobot maksimal 1Kg. Baterai drone tersebut mampu membawanya terbang hingga jarak 10km. Drone ini juga sangat mandiri karena menggunakan software khusus untuk melacak rute pengiriman. (rk/pc/ic)

gambar video  :
 

 

Incredible!! Isis being taken out by US Helicopters/Drones at night. Happening now! Not on the news! 

 

Prototype Quadrotor with Machine Gun!