Teknik pertanian semakin canggih. Para petani kini bisa menggunakan data satelit untuk meningkatkan hasil panen.Data-data ini bisa diperoleh secara gratis dari hasil pencitraan satelit Landsat milik lembaga survei geologis dan lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA). Apa saja manfaat dari data tersebut ?
Dengan menggunakan data-data ini, para petani akan mengetahui lokasi-lokasi yang cocok untuk lahan pertanian. Mereka juga bisa mengetahui kondisi dan potensi lahan sebelum mereka mulai menanam.
Hal ini terungkap dari laporan yang dirilis NASA (27/9). Para petani yang ingin membeli lahan baru, misalnya, bisa memanfaatkan data-data ini untuk memeroleh lahan yang tepat.
Sebagai calon pembeli, petani bisa melihat data-data historis dalam tiga, empat bahkan lima tahun terakhir yang diperoleh dari fasilitas penginderaan jarak jauh guna mengetahui apakah ia perlu melakukan pengolahan atau perbaikan lahan sebelum memulai penanaman.
Para petani di Amerika Serikat bisa menemukan data-data ini setiap tahun dari dokumen sateliLandsat yang telah mengoleksi data ini selama 40 tahun terakhir. Data-data ini dikelola oleh lembaga survei geologis Amerika Serikat.
Jika dari data pencitraan satelit, daun tanaman di lahan tersebut berwarna hijau zamrud, berarti lahan tersebut mengandung banyak pupuk nitrogen yang tidak terpakai yang bisa mencemari air dan produk-produk pertanian.
Sementara jika dari data pencitraan satelit, daun tanaman di lahan tersebut berwarna kuning, berarti tanaman menyerap nitrogen lebih banyak dan menyimpan lebih banyak gula. Dengan mengetahui kondisi tanah ini, petani bisa menerapkan teknik pemupukan yang tepat sesuai dengan tanaman yang dibudidayakan.