Teknologi terbaru ini menggunakan istilah Permanent Magnet Linear Buoy (bahasa Indonesia: Pelampung Magnet Pemanen Linier). Teknologi yang sudah dipakai oleh kota Portland di Amerika Serikat dan merupakan ciptaan para insinyur dari Universitas Oregon ini, selain memasok listrik, juga mampu mendorong pertumbuhan kehidupan laut. Selain itu tidak ada emisi gas buang CO2, tidak ada polusi suara, tidak ada polusi visual.
Sistem pelampung ini dapat menghasilkan daya hanya dengan mengapungkannya di permukaan lautan yang bergelombang. Sistem ini diletakkan kurang lebih satu atau dua mil laut dari pantai, yang disebut sebagai permanent magnet linear generator buoy. Koil elektrik mengelilingi batang magnet di dalam pelampung dan koil tersebut ditempelkan pada pelampung, batang magnet dikaitkan ke dasar laut. Saat ombak mencapai pelampung, maka pelampung tersbut akan bergerak naik dan turun secara relatif terhadap batang magnet yang menimbukan beda potensial dan listrik dibangkitkan.
Berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Oregon, setiap pelampung mampu menghasilkan daya sebesar 250 kilowatt dan teknologi ini dapat digunakan dalam skala kecil ataupun besar tergantung kepada energi yang dibutuhakan. Ada beberapa pilihan untuk menghasilkan daya tersebut, penjelasan di atas menggunakan teknik koil yang bergerak naik turun, tetapi bisa juga dengan teknik batang magnet yang bergerak naik turun. Penempatan koil dan batang magnet bisa juga ditempatkan didasar atau dipermukaan laut.
Pada sistem ini bisa disebut dengan ironless, karena menghilangkan salah satu iron yang bersifat softmagnetic pada bagian stator. Sehingga sheer stres yang diperlukan menjadi kecil. Tetapi kelemahan dari sistem ini adalah poros atau shaft atau translator menjadi lebih berat dengan adanya magnet.
[sunting]Keuntungan
Sebagai perbandingan tabel di bawah ini menunjukkan keuntungan yang didapatkan secara ekonomis dari penggunaan teknologi yang kita sebut waves of power.
Tabel 1. Perbandingan Total Biaya Operasi ($sen/kWh)
Pembangkit Tambahan
(1 MW)
|
Pembangkit Utama
(100 MW)
| |
Teknologi Pelampung
|
7-10
|
3-4
|
Bahan bakar fosil
|
Tidak ada data
|
3-5
|
Angin
|
10
|
5-6
|
Disel
|
12-100
|
Tidak ada data
|
Photovoltaic (Solar)
|
25-50
|
10-15
|
Dibandingkan dengan teknologi hijau lainnya seperti energi matahari dan angin, energi gelombang ini memberikan ketersedian mencapai 90% dengan kawasan yang potensial tidak terbatas, selama ada ombak, energi listrik bisa didapat.
[sunting]Tabel 2. Perbandingan energi gelombang laut, angin dan matahari
Tipe
|
Kerapatan Energi
|
Prediksi
|
Ketersediaan
|
Kawasan potensial
|
Energi gelombang laut
|
Tinggi
|
Dapat diprediksikan di banyak tempat
|
80 – 90 %
|
Tidak terbatas
|
Energi angin
|
Rendah
|
Tidak dapat diprediksi – kecuali di tempat-tempat terbatas
|
20 – 30 %
|
Sangat terbatas
|
Energi matahari
|
Rendah
|
Tidak dapat diprediksi – kecuali di beberapa tempat
|
20 – 30 %
|
Di beberapa kawasan
|
Di samping nilai ekonomis yang cukup menjanjikan ada hal-hal lain yang dapat memberikan keuntungan di bidang lingkungan hidup. Disebutkan di atas bahwa teknologi ini tidak menimbulkan polusi suara, emisi CO2, maupun polusi visual dan sekaligus mampu memberikan ruang kepada kehidupan laut untuk membentuk koloni terumbu karang di sepanjang jangkar yang ditanam di dasar laut. Hal ini akan mengakibatkan berkumpulnya ikan dan binatang laut lain.Via : Wikipedia.com
Proyek Energi Gelombang JP . Kenny
Sebuah perusahaan teknik jalur pemipaan dan bawah laut independen terkemuka, J P Kenny, adalah satu perusahaan dalam Wood Group lainnya yang memiliki keahlian di bidang energi terbarukan – sebagian besar dalam produksi energi gelombang & arus pasang. Prestasinya termasuk penyediaan layanan desain teknik, fabrikasi dan instalasi untuk proyek Oceanlinx yang memasok listrik ke jaringan lokal di New South Wales, Australia.
J P Kenny menangani desain, pengadaan dan konstruksi proyek energi terbarukan Wave Hub di pantai barat daya Inggris. Dengan kapasitas sampai 20 MW, Wave Hub akan memungkinkan pengujian pra-komersial peralatan energi gelombang pada skala yang belum pernah ada sebelumnya.
Pada tahun 2008 J P Kenny ditunjuk menjadi kontraktor pengelola untuk proyek energi terbarukan Wave Hub di dekat pantai Barat Daya Inggris. Wave Hub akan menjadi suatu “soket” listrik di dasar laut yang terhubung ke Jaringan Listrik Nasional Inggris melalui kabel bawah laut. Dengan kapasitas sampai 20 MW, ini akan menjadi fasilitas energi laut terbesar di dunia dan memungkinkan pengujian peralatan pra-komersial pada skala yang belum pernah ada sebelumnya.
Fokus pada energi terbarukan ini mendorong J P Kenny mengangkat seorang direktur operasi, Tim O’Sullivan, untuk Divisi Energi Terbarukan Lepas Pantai yang baru dibentuk. Tim, yang sebelumnya menjabat kepala di MCS, perusahaan dalam satu grup Wood di Aberdeen, bertanggung jawab untuk melaksanakan semua proyek energi terbarukan termasuk mendukung program percepatan tenaga angin lepas pantai untuk Carbon Trust Inggris. Tim akan memimpin pengembangan tim energi terbarukan J P Kenny dan akan berusaha untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar dalam manajemen proyek dan teknik, menurut Steve Wayman, Chief Executive J P Kenny.
“Miliaran dana akan diinvestasikan pada proyek energi angin, gelombang dan arus pasang dalam 10 tahun mendatang,” kata Steve, dan menambahkan bahwa 30 tahun pengalaman J P Kenny akan diterapkan untuk melayani bidang energi terbarukan, dengan cara yang sama seperti untuk sektor migas.
Via : woodgroupnews.com