F: Bus Listrik LIPI (Ahmad Luthfi/Okezone)
JAKARTA – Mobil dengan tenaga listrik adalah salah satu solusi terbaik menghadapi semakin langka dan mahalnya bahan bakar minyak. Selain itu, tenaga listrik juga tidak berdampak buruk kepada lingkungan.Sebagai salah satu bentuk solusi untuk mengurangi polusi udara tersebut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membuat prototype kendaraan listrik dengan konsep teknologi berbasis listrik.
Dipamerkan di lobi depan gedung II BPPT, Jakarta, prototipe mobil yang dinamakan Electric Bus berwarna merah, serta mobil kijang yang telah dikonversi berbasis listrik menjadi sorotan media. Mengusung Lithium Battery (LiFe P04) 320 VDC / 160 Ah, mobil Electric Bus tersebut mampu melaju dengan putaran mesin 5000 rpm dan batas 150 kilometer sekali pengisian baterai.
"Ini salah satu solusi cerdik transportasi massal yang ramah lingkungan. Sektor industri bisa bersinergi untuk mengaplikasikannya," ujar Hari Purwanto, Staf Ahli Menristek di Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Menggunakan 100 buah baterai Lithium, kendaraan yang diklaim ramah lingkungan itu mampu mencapai kecepatan maksimal 100 km/jam.
"Ke depan, ini bisa dikembangkan menjadi tenaga surya. Kita bisa manfaatkan dan bisa diaplikasikan di jalan di DKI Jakarta," terangnya.
Menurutnya, untuk saat ini mobil bertenaga listrik tersebut masih merupakan tahap purwarupa, diperlukan dukungan atau lirikan dari para pelaku industri. Keseluruhan bodi mobil dibuat dalam negeri, kecuali perangkat baterainya diadopsi dari luar negeri.
Sunarto mengungkapkan, untuk nantinya karya ini dapat dibuat secara massal, saat ini sudah ada dari pihak produsen yang menanyakan perihal mobil listrik itu. "Untuk mencapai arah itu, ada prototipe industri, ada percobaan, dan sebagainya. Kalau ini belum, tergantung industri yang tertarik dan investasi yang besar. Kita berdoa saja," harapnya.Dari : Okezone.com
MOBIL KIJANG LISTRIK PRODUK LIPI
F: Toyota Kijang Listrik LIPI (Septian P / Okezone)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus berinovasi dalam mengembangkan kendaraan listrik di Tanah Air. Kali ini LIPI coba untuk mengaplikasikannya lewat Toyota Kijang.
Mobil legenda yang menggunakan mesin bensin konvensional ini dirombak total di sektor jantung pacunya dan diganti dengan motor listrik.
"Seluruh yang terkait dengan mesin kita copot dan diganti dengan motor listrik. Kalau di mesin konvensional pakai karburator, kalau mobil listrik menggunakan controller," ungkap peneliti LIPI, Abdul Hapid kepada Okezone, Selasa (26/6/2012).
Hapid menuturkan bahwa baterai yang digunakan pada mobil Kijang ini berbeda dengan bus listrik. "Baterai mobil ini (Kijang) menggunakan model basah atau lead acid sedangkan yang digunakan bus jenis lithium. Perbandingan dari sisi beratnya juga ada, baterai basah lebih berat dibanding lithium, tetapi harganya murah. Harganya sekitar Rp 20-24 juta dan sudah ada di Indonesia." terangnya.
Diperkuat 16 baterai basah berkekuatan 96 volt - 235 Ah, Kijang ini mampu melaju hingga 70 km dengan sekali pengisian. "Baterai ini lebih cepat habis dan waktu pengisiannya lebih lama. Tidak bisa di seting dan maksimum 25 ampere. Kalau baterai lithium dapat diseting tegangan listriknya," ujar Hapid.
Mengenai kecepatan maksimumnya, Hapid berani menggebernya hingga kecepatan 120 kpj di dalam ruas jalan tol. Jika tertarik untuk mengubah mobil konvensional menjadi mobil listrik, Anda harus menyiapkan kocek sebesar Rp170 juta.
Mobil legenda yang menggunakan mesin bensin konvensional ini dirombak total di sektor jantung pacunya dan diganti dengan motor listrik.
"Seluruh yang terkait dengan mesin kita copot dan diganti dengan motor listrik. Kalau di mesin konvensional pakai karburator, kalau mobil listrik menggunakan controller," ungkap peneliti LIPI, Abdul Hapid kepada Okezone, Selasa (26/6/2012).
Hapid menuturkan bahwa baterai yang digunakan pada mobil Kijang ini berbeda dengan bus listrik. "Baterai mobil ini (Kijang) menggunakan model basah atau lead acid sedangkan yang digunakan bus jenis lithium. Perbandingan dari sisi beratnya juga ada, baterai basah lebih berat dibanding lithium, tetapi harganya murah. Harganya sekitar Rp 20-24 juta dan sudah ada di Indonesia." terangnya.
Diperkuat 16 baterai basah berkekuatan 96 volt - 235 Ah, Kijang ini mampu melaju hingga 70 km dengan sekali pengisian. "Baterai ini lebih cepat habis dan waktu pengisiannya lebih lama. Tidak bisa di seting dan maksimum 25 ampere. Kalau baterai lithium dapat diseting tegangan listriknya," ujar Hapid.
Mengenai kecepatan maksimumnya, Hapid berani menggebernya hingga kecepatan 120 kpj di dalam ruas jalan tol. Jika tertarik untuk mengubah mobil konvensional menjadi mobil listrik, Anda harus menyiapkan kocek sebesar Rp170 juta.
CITY CAR LISTRIK BUATAN LIPI
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan pihaknya sedang mengembangkan kendaraan listrik lainnya yang berbasis mobil perkotaan. Mobil listrik yang sedang dibangun merupakan generasi kedua.
"Kami sedang siapkan city car tapi versi hybrid, kapasitasnya 300 cc." ungkap peneliti LIPI, Abdul Hapid kepada Okezone, Selasa (26/6/2012).
"Ini full desain kita, modelnya seperti kombinasi Toyota Avanza dan Nissan Grand Livina," bisiknya.
Dalam penggarapannya, Hapid bekerja dengan peneliti LIPI lainnya yang berjumlah 10 orang. Sayangnya dia enggan membuka keran informasi lebih banyak terkait model anyar yang sedang dipersiapkan. Namun ia menegaskan sistem pengisian baterainya menggunakan sistem quick chargedan slow charge.
"Kami yakin jarak tempuh model baru ini lebih baik dari sebelumnya, sekira 120 km dengan menggunakan motor listrik.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN MOBIL LISTRIK
Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini menegaskan bahwa penggunaan kendaraan listrik memiliki banyak keuntungan. Pasalnya energi yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik bisa di dapat dari berbagai sumber.
"Keuntungannya ini untuk mendukung diservikasi energi, kalau kemarin kita mau pindah dari BBM ke gas, sekarang sudah loncat dari BBM ke listrik." kata Rudi disela-sela uji coba Electric Bus buatan LIPI di Jakarta, Selasa (26/6/2012).
"Listriknya bisa dari mana saja. Tidak harus dari BBM, bisa dari panas bumi, matahari yang semua menjadi listrik bisa dipakai oleh mobil ini." urainya. "Jadi artinya, mobil yang selama ini selalu berkonotasi selalu memakai fluida (bahan bakar cair) sekarang sudah bisa pakai listrik dimana sumber listriknya bisa dari mana saja dari yang Indonesia miliki." tambah Rudi.
Lebih lanjut, adanya bus listrik buatan anak bangsa ini dapat menjadi tonggak keberhasilan dan kebanggaan nusantara.
"Oleh karena itu, ini menjadi titik sejarah untuk kita bangkit dan kita akan punya harapan menjadi negara yang tidak made importer energy. Karena kita bisa memenuhinya dari berbagai macam sumber energi. Saya kira ini menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia." tukas Rudi.
"Keuntungannya ini untuk mendukung diservikasi energi, kalau kemarin kita mau pindah dari BBM ke gas, sekarang sudah loncat dari BBM ke listrik." kata Rudi disela-sela uji coba Electric Bus buatan LIPI di Jakarta, Selasa (26/6/2012).
"Listriknya bisa dari mana saja. Tidak harus dari BBM, bisa dari panas bumi, matahari yang semua menjadi listrik bisa dipakai oleh mobil ini." urainya. "Jadi artinya, mobil yang selama ini selalu berkonotasi selalu memakai fluida (bahan bakar cair) sekarang sudah bisa pakai listrik dimana sumber listriknya bisa dari mana saja dari yang Indonesia miliki." tambah Rudi.
Lebih lanjut, adanya bus listrik buatan anak bangsa ini dapat menjadi tonggak keberhasilan dan kebanggaan nusantara.
"Oleh karena itu, ini menjadi titik sejarah untuk kita bangkit dan kita akan punya harapan menjadi negara yang tidak made importer energy. Karena kita bisa memenuhinya dari berbagai macam sumber energi. Saya kira ini menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia." tukas Rudi.
terima kasih atas informasinya
ReplyDeletesungguh bermanfaat artikel ini..thanks for share
City car