Ilustrasi AC Mobil mnggunakan energi matahari
Kabar baik bagi pengguna mobil yang seringkali kepanasan ketika berhenti dan tidak menemukan tempat parkir yang memadai. Sekarang ini telah ada penemuan sistem pendingin udara model baru yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energinya.
Hal ini membuat semua pengguna mobil bisa tetap menghidupkan pendingin udara dalam mobilnya tanpa harus kehilangan lebih banyak bahan bakar. Bahkan dalam keadaan mobil mati, pendingin udara bisa tetap hidup.
Dikutip dari Physorg.Org, PoyU’s Department of Electrical Engineering berkolaborasi dengan Green Power Industrial Ltd mengembangkan sebuah pendingin udara inovatif yang dapat mengubah cuaca musim panas menjadi udara dingin tanpa kehilangan bahan bakar.
“Para sopir minibus dan taksi dan mematikan mesinnya tapi tetap mendapatkan pendinginan di dalam mobilnya ketika menunggu penumpang di stasiun atau tempat-tempat parkir. Faktanya, sistem kami membantu memperpanjang operasi pendingin udara selama dua jam,” demikin penjelasan dari Prof. Eric Cheng, pemimpin utama proyek ini. Lebih lanjutnya, Prof. Cheng juga menjelaskan bahwa alat ini dapat memberikan keluaran tenaga listrik yang bagus meskipun dalam kondisi berawan atau hujan.
Alat ini disebut SAV (Solar-powered Air-conditioning system for Vehicle). Mirip seperti pembangkit tenaga listrik yang besar, sistem ini memiliki panel surya photovoltaic di atap kendaraannya yang berguna untuk menyerap energi matahari lalu disalurkan untuk disimpan ke dalam baterai. Energi listrik di dalam baterai inilah yang akan digunakan untuk menghidupkan unit pendingin udara ketika mesin tidak berjalan. Panel surya terbuat dari bahan yang lentur sehingga cocok dipasang pada jenis kendaraan apa saja. Tentu saja tidak meninggalkan penampilan yang bagus.
Menjalankan mesin kendaraan dalam kondisi langsam untuk menjaga pendingin udara tetap menyala bukan hanya mencemari udara, namun juga buruk untuk mesin. Dalam jangka panjang hal ini dapat membuat komponen mesin cepat aus karena penggunaan yang tidak perlu. Selain itu menurut statistik terbaru, menghidupkan mesin kendaraan secara langsam selama 10 menit per hari dapat mengkonsumsi 100 liter bahan bakar selama setahun. Ini berarti dengan mengaplikasikan SAV dapat menghemat biaya bahan bakar dan perawatan mesin.
saat ini sudah masuk ke Indonesia atau belum spare partnya ?
ReplyDeletekabar baik...ini yg saya tunggu2...tenaga surya mengecas ke accu dan listriknya yg menggerakkan kompresor AC,..jadi tidak menggunakan bahan bakar utk menghasilkan listrik dan mencharger accu..
ReplyDelete